mengapa ini harus terjadi
kau berhenti di hati ini
saat ku ada yang memiliki
mengapa ini harus terjadi
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
* ku tak mau menyakitinya
tapi ku tak mau kehilangan dirimu
mungkin aku harus melepaskanmu
mungkin aku harus lupakanmu
ku tak tahu, ku tak tahu, mungkin
mengapa ini harus terjadi
kau berhenti di hati ini
Sabtu, 26 November 2011
Apa Kata Bintang
Ku tak tahu apa yang terjadi
Pada hatiku ini
Takku mengerti
Getar ini belum pernah ada
Tak pernah kurasakan
Slama ini
Malu-malu aku mengakuinya
Karena aku kini belum dewasa
Reff:
Berjuta cahaya datang padaku
Menari denganku
Nyanyikan lagu tentangnya
Duhai bintang mungkinkah yang kurasa
Apakah sudah saatnya
Untukku menyukainya
Sekarang ku sering melamun
Dan juga kusenang bercermin
Oh mengapa ini
Takku mengerti
Getar ini belum pernah ada
Tak pernah kurasakan
Slama ini
Malu-malu aku mengakuinya
Karena aku kini belum dewasa
Reff:
Berjuta cahaya datang padaku
Menari denganku
Nyanyikan lagu tentangnya
Duhai bintang mungkinkah yang kurasa
Apakah sudah saatnya
Untukku menyukainya
Sekarang ku sering melamun
Dan juga kusenang bercermin
Oh mengapa ini
bintangggg
BINTANG
november, 26 2011 _ismayaninurhayati_
” Semua benda masif (bermassa antara 0,08
hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan
pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir”
*waktu gue sayang banget sama lo*
Lo gak pernah tau,
apa yang gue rasain,
karna lo gak pernah mengerti tentang hati gue.
Saat gue membutuhkan lo,
menginginkan lo,
tuk slalu ada dihati gue.
Gue sayang lo tapi gue gak mungkin miliki lo,
lo hanya bisa gue miliki dihati gue,
dijiwa gue dan difikiran gue.
Karna gue hanya berharap bahwa lo dapat mencintai gue setulus hati lo,
dan jangan pernah permainkan hati gue.
Dan gue tahu cinta ini hanyalah cinta dihati dan tak dimiliki :'( :)
apa yang gue rasain,
karna lo gak pernah mengerti tentang hati gue.
Saat gue membutuhkan lo,
menginginkan lo,
tuk slalu ada dihati gue.
Gue sayang lo tapi gue gak mungkin miliki lo,
lo hanya bisa gue miliki dihati gue,
dijiwa gue dan difikiran gue.
Karna gue hanya berharap bahwa lo dapat mencintai gue setulus hati lo,
dan jangan pernah permainkan hati gue.
Dan gue tahu cinta ini hanyalah cinta dihati dan tak dimiliki :'( :)
Jumat, 25 November 2011
*kau seperti Bintang*
Kau hadir saat ku sendiri,
Seakan kau menghiasi hatiku,
Seakan hatiku melayang dibuatnya,
Tak sanggup untuk ku cegah rasa ini,
Kau selalu mengajarkanku, mengingatkan ku,
Dalam hal yg tak baik umtuk ku,
Aku senang kenal dengan mu
Andai bisa ku cegah rasa ini,
Mungkin rasa ini takkan tercipta utk mu,
Aku hanya bisa berdoa bahwa kamu akan mencintaiku,
menyayangiku selayaknya org yg paling kamu sayangi :*
^Selamanya Cinta^
Dikala hati resah,
Seribu ragu datang memaksaku,
Rindu semakin menyerang,
Kalaulah ku dapat membaca pikiranmu,
Dengan sayap pengharapanku ingin terbang jauh,
Biar awanpun gelisah,
Daun daun jatuh berguguran,
Namun cintamu kasih terbit laksana bintang,
Yang bersinar cerah menerangi jiwaku,
Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku,
Hingga membuat kau percaya,
Akan ku berikan seutuhnya rasa cintaku,
Selamanya selamanya.
Biar awanpun gelisah
Daun daun jatuh berguguran
Namun cintamu kasih terbit laksana bintang
Yang bersinar cerah menerangi jiwaku
Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku
Hingga membuat kau percaya
Akan ku berikan seutuhnya rasa cintaku
Rasa cinta yang tulus dari dasar lubuk hatiku Oh...
Tuhan jalinkanlah cinta
Bersama selamanya.
Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku
Hingga membuat kau percaya
Akan ku berikan seutuhnya rasa cintaku,
selamanya-selamanya:(
Seribu ragu datang memaksaku,
Rindu semakin menyerang,
Kalaulah ku dapat membaca pikiranmu,
Dengan sayap pengharapanku ingin terbang jauh,
Biar awanpun gelisah,
Daun daun jatuh berguguran,
Namun cintamu kasih terbit laksana bintang,
Yang bersinar cerah menerangi jiwaku,
Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku,
Hingga membuat kau percaya,
Akan ku berikan seutuhnya rasa cintaku,
Selamanya selamanya.
Biar awanpun gelisah
Daun daun jatuh berguguran
Namun cintamu kasih terbit laksana bintang
Yang bersinar cerah menerangi jiwaku
Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku
Hingga membuat kau percaya
Akan ku berikan seutuhnya rasa cintaku
Rasa cinta yang tulus dari dasar lubuk hatiku Oh...
Tuhan jalinkanlah cinta
Bersama selamanya.
Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku
Hingga membuat kau percaya
Akan ku berikan seutuhnya rasa cintaku,
selamanya-selamanya:(
~Jendela sekolah~
saat itu matahari berseri-seri menyapaku,
memberikanku sarapan hangat dipagi hari.
Ketika ku sedang asyik menikmati cahaya pagi,
ternyata kau ada di depan pandanganku.
Ku sangat terkejut melihat mu,
karena setelah sekian lama ku tak melihatmu lagi.
Bola mata kita bersatu,
bertatapan dalam satu jendela,
tapi ku tak kuasa menatapmu lama-lama.
Hati bergetar begitu cepat,
akan kah ia rasakan hal yang sama terhadapku?
memberikanku sarapan hangat dipagi hari.
Ketika ku sedang asyik menikmati cahaya pagi,
ternyata kau ada di depan pandanganku.
Ku sangat terkejut melihat mu,
karena setelah sekian lama ku tak melihatmu lagi.
Bola mata kita bersatu,
bertatapan dalam satu jendela,
tapi ku tak kuasa menatapmu lama-lama.
Hati bergetar begitu cepat,
akan kah ia rasakan hal yang sama terhadapku?
BINTANG
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.
Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang
yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang
diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang
menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek
luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah:
Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.
Astronom-astronom awal seperti Tycho Brahe berhasil mengenali ‘bintang-bintang baru’ di langit (kemudian dinamakan novae) menunjukkan bahwa langit tidaklah kekal. Pada 1584 Giordano Bruno mengusulkan bahwa bintang-bintang sebenarnya adalah matahari-matahari lain, dan mungkin saja memiliki planet-planet seperti Bumi di dalam orbitnya,[1] ide yang telah diusulkan sebelumnya oleh filsuf-filsuf Yunani kuno seperti Democritus dan Epicurus.[2] Pada abad berikutnya, ide bahwa bintang adalah matahari yang jauh mencapai konsensus di antara para astronom. Untuk menjelaskan mengapa bintang-bintang ini tidak memberikan tarikan gravitasi pada tata surya, Isaac Newton mengusulkan bahwa bintang-bintang terdistribusi secara merata di seluruh langit, sebuah ide yang berasal dari teolog Richard Bentley.[3]
Astronom Italia Geminiano Montanari merekam adanya perubahan luminositas pada bintang Algol pada 1667. Edmond Halley menerbitkan pengukuran pertama gerak diri dari sepasang bintang “tetap” dekat, memperlihatkan bahwa mereka berubah posisi dari sejak pengukuran yang dilakukan Ptolemaeus dan Hipparchus. Pengukuran langsung jarak bintang 61 Cygni dilakukan pada 1838 oleh Friedrich Bessel menggunakan teknik paralaks.
William Herschel adalah astronom pertama yang mencoba menentukan distribusi bintang di langit. Selama 1780an ia melakukan pencacahan di sekitar 600 daerah langit berbeda. Ia kemudian menyimpulkan bahwa jumlah bintang bertambah secara tetap ke suatu arah langit, yakni pusat galaksi Bima Sakti. Putranya John Herschel mengulangi pekerjaan yang sama di hemisfer langit sebelah selatan dan menemukan hasil yang sama.[4] Selain itu William Herschel juga menemukan bahwa beberapa pasangan bintang bukanlah bintang-bintang yang secara kebetulan berada dalam satu arah garis pandang, melainkan mereka memang secara fisik berpasangan membentuk sistem bintang ganda.
Hampir semua informasi yang kita miliki mengenai bintang yang lebih jauh dari Matahari diturunkan dari pengamatan radiasi elektromagnetiknya, yang terentang dari panjang gelombang radio hingga sinar gamma. Namun tidak semua rentang panjang gelombang tersebut dapat diterima oleh teleskop landas Bumi. Hanya gelombang radio dan gelombang cahaya yang dapat diteruskan oleh atmosfer Bumi dan menciptakan ‘jendela radio’ dan ‘jendela optik’. Teleskop-teleskop luar angkasa telah diluncurkan untuk mengamati bintang-bintang pada panjang gelombang lain.
Banyaknya radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh bintang dipengaruhi terutama oleh luas permukaan, suhu dan komposisi kimia dari bagian luar (fotosfer) bintang tersebut. Pada akhirnya kita dapat menduga kondisi di bagian dalam bintang, karena apa yang terjadi di permukaan pastilah sangat dipengaruhi oleh bagian yang lebih dalam.
Dengan menelaah spektrum bintang, astronom dapat menentukan temperatur permukaan, gravitasi permukaan, metalisitas, dan kecepatan rotasi dari sebuah bintang. Jika jarak bisa ditentukan, misal dengan metode paralaks, maka luminositas bintang dapat diturunkan. Massa, radius, gravitasi permukaan, dan periode rotasi kemudian dapat diperkirakan dari pemodelan. Massa bintang dapat juga diukur secara langsung untuk bintang-bintang yang berada dalam sistem bintang ganda atau melalui metode mikrolensing. Pada akhirnya astronom dapat memperkirakan umur sebuah bintang dari parameter-parameter di atas.
Jika jarak bintang dapat diketahui, misalnya dengan menggunakan metode paralaks, luminositas sebuah bintang dapat ditentukan melalui hubungan
Skala panjang seperti setengah sumbu besar dari sebuah orbit sistem bintang ganda seringkali dinyatakan dalam satuan astronomi (AU = astronomical unit), yaitu jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Klasifikasi bintang
Berdasarkan spektrumnya, bintang dibagi ke dalam 7 kelas utama yang dinyatakan dengan huruf O, B, A, F, G, K, M yang juga menunjukkan urutan suhu, warna dan komposisi-kimianya. Klasifikasi ini dikembangkan oleh Observatorium Universitas Harvard dan Annie Jump Cannon pada tahun 1920an dan dikenal sebagai sistem klasifikasi Harvard. Untuk mengingat urutan penggolongan ini biasanya digunakan kalimat "Oh Be A Fine Girl Kiss Me". Dengan kualitas spektrogram
yang lebih baik memungkinkan penggolongan ke dalam 10 sub-kelas yang
diindikasikan oleh sebuah bilangan (0 hingga 9) yang mengikuti huruf.
Sudah menjadi kebiasaan untuk menyebut bintang-bintang di awal urutan
sebagai bintang tipe awal dan yang di akhir urutan sebagai bintang tipe
akhir. Jadi, bintang A0 bertipe lebih awal daripada F5, dan K0 lebih
awal daripada K5.
Pada tahun 1943, William Wilson Morgan, Phillip C. Keenan, dan Edith Kellman dari Observatorium Yerkes menambahkan sistem pengklasifikasian berdasarkan kuat cahaya atau luminositas,
yang seringkali merujuk pada ukurannya. Pengklasifikasian tersebut
dikenal sebagai sistem klasifikasi Yerkes dan membagi bintang ke dalam
kelas-kelas berikut :
Diagram Hertzsprung-Russell adalah diagram hubungan antara luminositas dan kelas spektrum (suhu permukaan) bintang. Diagram ini adalah diagram paling penting bagi para astronom dalam usaha mempelajari evolusi bintang.
Telah lama dikira bahwa kebanyakan bintang berada pada sistem bintang ganda atau sistem multi bintang. Kenyataan ini hanya benar untuk bintang-bintang masif kelas O dan B, dimana 80% populasinya dipercaya berada dalam suatu sistem bintang ganda atau pun multi bintang. Semakin redup bintang, semakin besar kemungkinannya dijumpai sebagai sistem tunggal. Dijumpai hanya 25% populasi katai merah yang berada dalam sebuah sistem bintang ganda atau sistem multi bintang. Karena 85% populasi bintang di galaksi Bimasakti adalah katai merah, maka tampaknya kebanyakan bintang di dalam Bimasakti berada pada sistem bintang tunggal.
Sistem yang lebih besar yang disebut gugus bintang juga dijumpai. Bintang-bintang tidak tersebar secara merata mengisi seluruh ruang alam semesta, tetapi terkelompokkan ke dalam galaksi-galaksi bersama-sama dengan gas antarbintang dan debu. Sebuah galasi tipikal mengandung ratusan miliar bintang, dan terdapat lebih dari 100 miliar galaksi di seluruh alam semesta teramati.[7]
Astronom memperkirakan terdapat 70 sekstiliun (7×1022) bintang di seluruh alam semesta yang teramati[8]. Ini berarti 70 000 000 000 000 000 000 000 bintang, atau 230 miliar kali banyaknya bintang di galaksi Bimasakti yang berjumlah sekitar 300 miliar.
Bintang terdekat dengan Matahari adalah Proxima Centauri, berjarak 39.9 triliun (1012) kilometer, atau 4.2 tahun cahaya. Cahaya dari Proxima Centauri memakan waktu 4.2 tahun untuk mencapai Bumi. Jarak ini adalah jarak antar bintang tipikal di dalam sebuah piringan galaksi. Bintang-bintang dapat berada pada jarak yang lebih dekat satu sama lain di daerah sekitar pusat galasi dan di dalam gugus bola, atau pada jarak yang lebih jauh di halo galaksi.
Karena kerapatan yang rendah di dalam sebuah galaksi, tumbukan antar bintang jarang terjadi. Namun di daerah yang sangat padat seperti di inti sebuah gugus bintang atau lingkungan sekitar pusat galaksi, tumbukan dapat sering terjadi[9] . Tumbukan seperti ini dapat menghasilkan pengembara-pengembara biru yaitu sebuah bintang abnormal hasil penggabungan yang memiliki temperatur permukaan yang lebih tinggi dibandingkan bintang deret utama lainnya di sebuah gugus bintang dengan luminositas yang sama. Istilah pengembara merujuk pada jejak evolusi yang berbeda dengan bintang normal lainnya pada diagram Hertzsprung-Russel.
Gravitasi mengambil peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang.
Begitu awan runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali Matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini seringkali dikelilingi oleh piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti 'terbakar' menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang deret utama.
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah:
“ | Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. | ” |
Daftar isi |
Sejarah Pengamatan
Bintang-bintang telah menjadi bagian dari setiap kebudayaan. Bintang-bintang digunakan dalam praktik-praktik keagamaan, dalam navigasi, dan bercocok tanam. Kalender Gregorian, yang digunakan hampir di semua bagian dunia, adalah kalender matahari, mendasarkan diri pada posisi Bumi relatif terhadap bintang terdekat, Matahari.Astronom-astronom awal seperti Tycho Brahe berhasil mengenali ‘bintang-bintang baru’ di langit (kemudian dinamakan novae) menunjukkan bahwa langit tidaklah kekal. Pada 1584 Giordano Bruno mengusulkan bahwa bintang-bintang sebenarnya adalah matahari-matahari lain, dan mungkin saja memiliki planet-planet seperti Bumi di dalam orbitnya,[1] ide yang telah diusulkan sebelumnya oleh filsuf-filsuf Yunani kuno seperti Democritus dan Epicurus.[2] Pada abad berikutnya, ide bahwa bintang adalah matahari yang jauh mencapai konsensus di antara para astronom. Untuk menjelaskan mengapa bintang-bintang ini tidak memberikan tarikan gravitasi pada tata surya, Isaac Newton mengusulkan bahwa bintang-bintang terdistribusi secara merata di seluruh langit, sebuah ide yang berasal dari teolog Richard Bentley.[3]
Astronom Italia Geminiano Montanari merekam adanya perubahan luminositas pada bintang Algol pada 1667. Edmond Halley menerbitkan pengukuran pertama gerak diri dari sepasang bintang “tetap” dekat, memperlihatkan bahwa mereka berubah posisi dari sejak pengukuran yang dilakukan Ptolemaeus dan Hipparchus. Pengukuran langsung jarak bintang 61 Cygni dilakukan pada 1838 oleh Friedrich Bessel menggunakan teknik paralaks.
William Herschel adalah astronom pertama yang mencoba menentukan distribusi bintang di langit. Selama 1780an ia melakukan pencacahan di sekitar 600 daerah langit berbeda. Ia kemudian menyimpulkan bahwa jumlah bintang bertambah secara tetap ke suatu arah langit, yakni pusat galaksi Bima Sakti. Putranya John Herschel mengulangi pekerjaan yang sama di hemisfer langit sebelah selatan dan menemukan hasil yang sama.[4] Selain itu William Herschel juga menemukan bahwa beberapa pasangan bintang bukanlah bintang-bintang yang secara kebetulan berada dalam satu arah garis pandang, melainkan mereka memang secara fisik berpasangan membentuk sistem bintang ganda.
Radiasi
Tenaga yang dihasilkan Patrick Star, sebagai hasil samping dari reaksi fusi nuklear, dipancarkan ke luar angkasa sebagai radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi partikel yang dipancarkan bintang dimanifestasikan sebagai angin bintang (yang berwujud sebagai pancaran tetap partikel-partikel bermuatan listrik seperti proton bebas, partikel alpha dan partikel beta yang berasal dari bagian terluar bintang) dan pancaran tetap neutrino yang berasal dari inti bintang.Hampir semua informasi yang kita miliki mengenai bintang yang lebih jauh dari Matahari diturunkan dari pengamatan radiasi elektromagnetiknya, yang terentang dari panjang gelombang radio hingga sinar gamma. Namun tidak semua rentang panjang gelombang tersebut dapat diterima oleh teleskop landas Bumi. Hanya gelombang radio dan gelombang cahaya yang dapat diteruskan oleh atmosfer Bumi dan menciptakan ‘jendela radio’ dan ‘jendela optik’. Teleskop-teleskop luar angkasa telah diluncurkan untuk mengamati bintang-bintang pada panjang gelombang lain.
Banyaknya radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh bintang dipengaruhi terutama oleh luas permukaan, suhu dan komposisi kimia dari bagian luar (fotosfer) bintang tersebut. Pada akhirnya kita dapat menduga kondisi di bagian dalam bintang, karena apa yang terjadi di permukaan pastilah sangat dipengaruhi oleh bagian yang lebih dalam.
Dengan menelaah spektrum bintang, astronom dapat menentukan temperatur permukaan, gravitasi permukaan, metalisitas, dan kecepatan rotasi dari sebuah bintang. Jika jarak bisa ditentukan, misal dengan metode paralaks, maka luminositas bintang dapat diturunkan. Massa, radius, gravitasi permukaan, dan periode rotasi kemudian dapat diperkirakan dari pemodelan. Massa bintang dapat juga diukur secara langsung untuk bintang-bintang yang berada dalam sistem bintang ganda atau melalui metode mikrolensing. Pada akhirnya astronom dapat memperkirakan umur sebuah bintang dari parameter-parameter di atas.
Fluks pancaran
Kuantitas yang pertama kali langsung dapat ditentukan dari pengamatan sebuah Patrick Star adalah fluks pancarannya, yaitu jumlah cahaya atau tenaga yang diterima permukaan kolektor (mata atau teleskop) per satuan luas per satuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam satuan watt per cm2 (satuan internasional) atau erg per detik per cm2 (satuan cgs).Luminositas
Di dalam astronomi, luminositas adalah jumlah cahaya atau energi yang dipancarkan oleh sebuah bintang ke segala arah per satuan waktu. Biasanya satuan luminositas dinyatakan dalam watt (satuan internasional), erg per detik (satuan cgs) atau luminositas matahari. Dengan menganggap bahwa bintang adalah sebuah benda hitam sempurna, maka luminositasnya adalah,Jika jarak bintang dapat diketahui, misalnya dengan menggunakan metode paralaks, luminositas sebuah bintang dapat ditentukan melalui hubungan
Magnitudo
Secara tradisi kecerahan bintang dinyatakan dalam satuan magnitudo. Kecerahan bintang yang kita amati, baik menggunakan mata bugil maupun teleskop, dinyatakan oleh magnitudo tampak (m) atau magnitudo semu. Secara tradisi magnitudo semu bintang yang dapat dilihat oleh mata bugil dibagi dari 1 hingga 6, di mana satu ialah bintang paling cerah, dan 6 sebagai bintang paling redup. Terdapat juga kecerahan yang diukur secara mutlak, yang menyatakan kecerahan bintang sebenarnya. Kecerahan ini dikenal sebagai magnitudo mutlak (M), dan terentang antara +26.0 sampai -26.5. Magnitudo adalah besaran lain dalam menyatakan fluks pancaran, yang terhubungkan melalui persamaan,Satuan pengukuran
Kebanyakan parameter-parameter bintang dinyatakan dalam satuan SI, tetapi satuan cgs kadang-kadang digunakan (misalnya luminositas dinyatakan dalam satuan erg per detik). Penggunaan satuan cgs lebih bersifat tradisi daripada sebuah konvensi. Seringkali pula massa, luminositas dan jari-jari bintang dinyatakan dalam satuan matahari, mengingat Matahari adalah bintang yang paling banyak dipelajari dan diketahui parameter-parameter fisisnya. Untuk Matahari, parameter-parameter berikut diketahui:Skala panjang seperti setengah sumbu besar dari sebuah orbit sistem bintang ganda seringkali dinyatakan dalam satuan astronomi (AU = astronomical unit), yaitu jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari.
Klasifikasi

Kelas | Warna | Suhu Permukaan °C | Contoh |
---|---|---|---|
O | Biru | > 25,000 | Spica |
B | Putih-Biru | 11.000 - 25.000 | Rigel |
A | Putih | 7.500 - 11.000 | Sirius |
F | Putih-Kuning | 6.000 - 7.500 | Procyon A |
G | Kuning | 5.000 - 6.000 | Matahari |
K | Jingga | 3.500 - 5.000 | Arcturus |
M | Merah | <3,500 | Betelgeuse |
- 0 Maha maha raksasa
- I Maharaksasa
- II Raksasa-raksasa terang
- III Raksasa
- IV Sub-raksasa
- V deret utama (katai)
- VI sub-katai
- VII katai putih
Diagram Hertzsprung-Russell adalah diagram hubungan antara luminositas dan kelas spektrum (suhu permukaan) bintang. Diagram ini adalah diagram paling penting bagi para astronom dalam usaha mempelajari evolusi bintang.
Penampakan dan Distribusi
Karena jaraknya yang sangat jauh, semua bintang (kecuali Matahari) hanya tampak sebagai titik saja yang berkelap-kelip karena efek turbulensi atmosfer Bumi. Diameter sudut bintang bernilai sangat kecil ketika diamati menggunakan teleskop optik landas Bumi, hingga diperlukan teleskop interferometer untuk dapat memperoleh citranya. Bintang dengan ukuran diameter sudut terbesar setelah Matahari adalah R Doradus, dengan 0,057 detik busur.Telah lama dikira bahwa kebanyakan bintang berada pada sistem bintang ganda atau sistem multi bintang. Kenyataan ini hanya benar untuk bintang-bintang masif kelas O dan B, dimana 80% populasinya dipercaya berada dalam suatu sistem bintang ganda atau pun multi bintang. Semakin redup bintang, semakin besar kemungkinannya dijumpai sebagai sistem tunggal. Dijumpai hanya 25% populasi katai merah yang berada dalam sebuah sistem bintang ganda atau sistem multi bintang. Karena 85% populasi bintang di galaksi Bimasakti adalah katai merah, maka tampaknya kebanyakan bintang di dalam Bimasakti berada pada sistem bintang tunggal.
Sistem yang lebih besar yang disebut gugus bintang juga dijumpai. Bintang-bintang tidak tersebar secara merata mengisi seluruh ruang alam semesta, tetapi terkelompokkan ke dalam galaksi-galaksi bersama-sama dengan gas antarbintang dan debu. Sebuah galasi tipikal mengandung ratusan miliar bintang, dan terdapat lebih dari 100 miliar galaksi di seluruh alam semesta teramati.[7]
Astronom memperkirakan terdapat 70 sekstiliun (7×1022) bintang di seluruh alam semesta yang teramati[8]. Ini berarti 70 000 000 000 000 000 000 000 bintang, atau 230 miliar kali banyaknya bintang di galaksi Bimasakti yang berjumlah sekitar 300 miliar.
Bintang terdekat dengan Matahari adalah Proxima Centauri, berjarak 39.9 triliun (1012) kilometer, atau 4.2 tahun cahaya. Cahaya dari Proxima Centauri memakan waktu 4.2 tahun untuk mencapai Bumi. Jarak ini adalah jarak antar bintang tipikal di dalam sebuah piringan galaksi. Bintang-bintang dapat berada pada jarak yang lebih dekat satu sama lain di daerah sekitar pusat galasi dan di dalam gugus bola, atau pada jarak yang lebih jauh di halo galaksi.
Karena kerapatan yang rendah di dalam sebuah galaksi, tumbukan antar bintang jarang terjadi. Namun di daerah yang sangat padat seperti di inti sebuah gugus bintang atau lingkungan sekitar pusat galaksi, tumbukan dapat sering terjadi[9] . Tumbukan seperti ini dapat menghasilkan pengembara-pengembara biru yaitu sebuah bintang abnormal hasil penggabungan yang memiliki temperatur permukaan yang lebih tinggi dibandingkan bintang deret utama lainnya di sebuah gugus bintang dengan luminositas yang sama. Istilah pengembara merujuk pada jejak evolusi yang berbeda dengan bintang normal lainnya pada diagram Hertzsprung-Russel.
Evolusi
Struktur, evolusi, dan nasib akhir sebuah bintang sangat dipengaruhi oleh massanya. Selain itu, komposisi kimia juga ikut mengambil peran dalam skala yang lebih kecil.Terbentuknya bintang
Bintang terbentuk di dalam awan molekul; yaitu sebuah daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi (meskipun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah vacuum chamber yang ada di Bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23–28% helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.Gravitasi mengambil peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang.
Begitu awan runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali Matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini seringkali dikelilingi oleh piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti 'terbakar' menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang deret utama.
Deret Utama
Bintang menghabiskan sekitar 90% umurnya untuk membakar hidrogen dalam reaksi fusi yang menghasilkan helium dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi di intinya. Pada fase ini bintang dikatakan berada dalam deret utama dan disebut sebagai bintang katai.Akhir sebuah bintang
Ketika kandungan hidrogen di teras bintang habis, teras bintang mengecil dan membebaskan banyak panas dan memanaskan lapisan luar bintang. Lapisan luar bintang yang masih banyak hidrogen mengembang dan bertukar warna merah dan disebut bintang raksaksa merah yang dapat mencapai 100 kali ukuran matahari sebelum membentuk bintang kerdil putih. Sekiranya bintang tersebut berukuran lebih besar dari matahari, bintang tersebut akan membentuk superraksaksa merah. Superraksaksa merah ini kemudiannya membentuk Nova atau Supernova dan kemudiannya membentuk bintang neutron atau Lubang hitam.Catatan kaki
- ^ Drake, Stephen A. (17 Agustus, 2006). "A Brief History of High-Energy (X-ray & Gamma-Ray) Astronomy". NASA HEASARC. Diakses pada 24 Agustus 2006.
- ^ "Exoplanets". ESO. Kesalahan: waktu tidak valid. Diakses pada 11 Oktober 2006.
- ^ Hoskin, Michael (1998). "The Value of Archives in Writing the History of Astronomy". Space Telescope Science Institute. Diakses pada 24 Agustus 2006.
- ^ Proctor, Richard A. (1870). "Are any of the nebulæ star-systems?". Nature: 331-333.
- ^ a b I.-J. Sackmann, A. I. Boothroyd (2003). "Our Sun. V. A Bright Young Sun Consistent with Helioseismology and Warm Temperatures on Ancient Earth and Mars". The Astrophysical Journal 583 (2): 1024-1039.
- ^ S. C. Tripathy, H. M. Antia (1999). "Influence of surface layers on the seismic estimate of the solar radius". Solar Physics 186 (1/2): 1-11.
- ^ "What is a galaxy? How many stars in a galaxy / the Universe?". Royal Greenwich Observatory. Diakses pada 18 Juli 2006.
- ^ "Astronomers count the stars", BBC News, July 22, 2003. Diakses pada 18 Juli 2006.
- ^ "Astronomers: Star collisions are rampant, catastrophic", CNN News, June 2, 2000. Diakses pada 21 Juli Daftar pustaka
- Pickover, Cliff (2001). The Stars of Heaven. Oxford University Press. ISBN 0-19-514874-6.
- Gribbin, John (2001). Stardust: Supernovae and Life — The Cosmic Connection. Yale University Press. ISBN 0-300-09097-8.
- Hawking, Stephen (1988). A Brief History of Time. Bantam Books. ISBN 0-553-17521-1.
Pranala luar
- How Stars Work at HowStuffWorks
- Query star by identifier, coordinates or reference code. Centre de Données astronomiques de Strasbourg
- Star, World Book @ NASA
- Portraits of Stars and their Constellations. University of Illinois
- How To Decipher Classification Codes. Astronomical Society of South Australia
Kamis, 24 November 2011
* perasaan yang sungguh tak ku mengerti :/ *
1809211: awalnya kisah ini bermulai dari dia! dia adalah orang selalu ada disaat gua lagi butuh seseorang, mau itu dia yang ngajarin tugas sekolah gue kalo gue gak ngerti sama pelajaran itu, suka nemenin gue smsan, suka ngasih motivator, semangat ke gue tapiiiiiiiiiiiiii dari situlah awal dimana gue suka sama dia, sebut saja inisialnya F. gue kira dengan kaya gitu gue anggap bahwa dia ngasih banyaaaak perhatian ke gue, tapi nyatanya bukan itu yang dia maksud -_- *malang nasib gue* buktinya disaat gue lebih dari suka sama dia, udah sayaaaaaaaaaaaaaaang banget tapi dia hanya menganggap gue sebagai adiknya saja, ya Tuhan bagaimana tidak sakit hatiku ini, aku sudah terlalu bergantung padanya sampai-sampai disaat dia menghilang, seorang penyemangat yang aku butuhkan hanyalah dia tapi dia entah kemana? menghilang begitu saja tanpa jejak. apakah sudah saatnya aku menyukainya? bahkan menyayanginya?
241111: kemarin itu aku melihatnya lagi setelah sekian lama tak bertemu dengannya #pedahal satu sekolahan haha# dari kejauhan aku memang sudah melihatnya dan begitu pula dia, my friend said: "isma, tadi ada dia didepan kelas X.1 tapi dia lg sama temannya ngajarin adik kelas itu tuh, tapi anehnya mata dia sperti mencari seseorang ketika X.1 keluar dari ruang perpus, kayanya nyariin lo deh, ciye ciye :p" otomatis gue senang kali disitu, bahagia banget haha, emang iya sih dia ngeliatin gua aja sampai gue jalan dia juga ngeliatin tapi bodohnya dia, "mengapa kau tak memanggilku" :( sad banget gue. *pedahal pingin banget ngobrol bareng lagi kaya waktu itu* dan akhirnya dalam situasi seperti gue salting banget sampai-sampai gua pura-pura gak liat dia #pedahal mah gua liat# ya mau bagaimana lagi gua, bingung mau bertingkah kaya gimana, dianya aja gak berani manggil gue-_-
sumpah gua benar-benar gak ngerti sebenarnya dia itu punya perasaan yang sama atau tidak?
241111: kemarin itu aku melihatnya lagi setelah sekian lama tak bertemu dengannya #pedahal satu sekolahan haha# dari kejauhan aku memang sudah melihatnya dan begitu pula dia, my friend said: "isma, tadi ada dia didepan kelas X.1 tapi dia lg sama temannya ngajarin adik kelas itu tuh, tapi anehnya mata dia sperti mencari seseorang ketika X.1 keluar dari ruang perpus, kayanya nyariin lo deh, ciye ciye :p" otomatis gue senang kali disitu, bahagia banget haha, emang iya sih dia ngeliatin gua aja sampai gue jalan dia juga ngeliatin tapi bodohnya dia, "mengapa kau tak memanggilku" :( sad banget gue. *pedahal pingin banget ngobrol bareng lagi kaya waktu itu* dan akhirnya dalam situasi seperti gue salting banget sampai-sampai gua pura-pura gak liat dia #pedahal mah gua liat# ya mau bagaimana lagi gua, bingung mau bertingkah kaya gimana, dianya aja gak berani manggil gue-_-
sumpah gua benar-benar gak ngerti sebenarnya dia itu punya perasaan yang sama atau tidak?
Minggu, 13 November 2011
¤tak diharapkan ia datang, diharapkan ia tak datang¤
disaat hati sudah tak memikirkanmu lg,
kau datang secara tiba-tiba,
kau memberi perhatian padaku,
kau memberikan senyummu lg padaku,
"cukup sudah cukup! Aku tak ingin mengharapkanmu lg" ucap hatiku seketika itu--
tapi sekarang saat ku sangat membutuhkanmu, dirimu entah kemana-_-
seolah-olah kau tak pernah memberi kabar padaku,
yuph i know aku memang bukan kekasih tapi tapi tapi kenapa kau seolah memberi harapan padaku? Harapan bahwa kau juga cintaiku-_-
sudahlah ku tak usah memikirkannya lagi,
anggap saja aku tak pernah berkomunikasi dengannya(F).
kau datang secara tiba-tiba,
kau memberi perhatian padaku,
kau memberikan senyummu lg padaku,
"cukup sudah cukup! Aku tak ingin mengharapkanmu lg" ucap hatiku seketika itu--
tapi sekarang saat ku sangat membutuhkanmu, dirimu entah kemana-_-
seolah-olah kau tak pernah memberi kabar padaku,
yuph i know aku memang bukan kekasih tapi tapi tapi kenapa kau seolah memberi harapan padaku? Harapan bahwa kau juga cintaiku-_-
sudahlah ku tak usah memikirkannya lagi,
anggap saja aku tak pernah berkomunikasi dengannya(F).
Sabtu, 12 November 2011
¤Ketika pagi telah bersinar¤
ku buka jendela kamarku,ku melihat cahaya indah menuju mataku,sungguh sangat indah suasana pagi itu. Tapi enggan indah dengan suasana hatiku, sampai saat ini aku masih murung, menangis bersedih walau itu semua tak terbaca. Tuhan apa yang terjadi dengan hati ini? kenapa hatiku tak secerah pagi ini? Aku tak mengerti apa yang kurasakan, aku hanya ingin semua orang menyayangiku, memperdulikanku, dan menganggapku ada bukan sebaliknya seperti ini=( aku tahu mungkin engkau disana telah menciptakan yang lebih baik dari semua ini, hanya aku yang perlu menunggunya saja, menunggu saat itu tiba, sampai kebahagiaan datang kepada ku:)
Curhat dengan Bintang
bintang kenapa kau begitu indah?
Kenapa kau selalu ada tiap malam?
Kenapa kau tak lelah menyinari kami dibumi tiap malammu.
Apa kau tak kesepian?
Seperti diriku yang selalu kesepian.
Bintang beribu-ribu banyak teman mu disana,
apa kau ingin menemaniku disini?
Aku yang telah kehilangan sahabatku butuh penerangan dalam hidupku seperti cahayamu bintang! Bintang kau sungguh setia pada bulan yang setiap malam menyinari bumi,
akankah ada seseorang yang setia padaku seperti kesetiaan bintang pada bulan?
Kenapa kau selalu ada tiap malam?
Kenapa kau tak lelah menyinari kami dibumi tiap malammu.
Apa kau tak kesepian?
Seperti diriku yang selalu kesepian.
Bintang beribu-ribu banyak teman mu disana,
apa kau ingin menemaniku disini?
Aku yang telah kehilangan sahabatku butuh penerangan dalam hidupku seperti cahayamu bintang! Bintang kau sungguh setia pada bulan yang setiap malam menyinari bumi,
akankah ada seseorang yang setia padaku seperti kesetiaan bintang pada bulan?
¤Wanita mudah menaruh hati, susah melupakan
awalnya wanita hanya menganggap bahwa perhatian dari seseorang itu pertanda bahwa dia suka terhadap dirinya bahkan wanita itu pun telah berharap banyak pada pria itu.
Karna wanita telah jatuh hati pada pria itu semenjak dia selalu memberi perhatian padanya,
pedahal si pria itu tidak bermaksud untuk menarik perhatian si wanita tersebut,
karna yang dia lakukan terhadap si wanita itu adalah hal yang wajar menurutnya.
Salahnya si wanita itu terlalu berharap pada si pria itu.
Sampai pada akhirnya wanita tahu bahwa pria yang dia sukai itu tak menyukainya bahkan dia hanya menganggapmu tak lebih dari teman biasa.
Sungguh wanita itu sudah sangat sayang pada pria itu tetapi setelah si wanita itu tahu semuanya,
dia akan segera melupakan pria yang amat ia sayangi itu,
walau harus memakan waktu yang cukup lama='(
Karna wanita telah jatuh hati pada pria itu semenjak dia selalu memberi perhatian padanya,
pedahal si pria itu tidak bermaksud untuk menarik perhatian si wanita tersebut,
karna yang dia lakukan terhadap si wanita itu adalah hal yang wajar menurutnya.
Salahnya si wanita itu terlalu berharap pada si pria itu.
Sampai pada akhirnya wanita tahu bahwa pria yang dia sukai itu tak menyukainya bahkan dia hanya menganggapmu tak lebih dari teman biasa.
Sungguh wanita itu sudah sangat sayang pada pria itu tetapi setelah si wanita itu tahu semuanya,
dia akan segera melupakan pria yang amat ia sayangi itu,
walau harus memakan waktu yang cukup lama='(
* sakit hati *
Tahukah kamu?
Saat orang yang kita sukai tak mempunyai perasaan yang sama sepertimu,
itu rasanya sungguh sakit bahkan sangat sakit.
Rasanya seperti sayap yang sedang terbang melambung tinggi lalu seketika ia jatuh.
Memang sulit mengembalikan semua keadaannya menjadi semula lagi tapi semuanya butuh proses! Dan percayalah bahwa ada yang lebih baik darinya nanti =) .
Saat orang yang kita sukai tak mempunyai perasaan yang sama sepertimu,
itu rasanya sungguh sakit bahkan sangat sakit.
Rasanya seperti sayap yang sedang terbang melambung tinggi lalu seketika ia jatuh.
Memang sulit mengembalikan semua keadaannya menjadi semula lagi tapi semuanya butuh proses! Dan percayalah bahwa ada yang lebih baik darinya nanti =) .
Langganan:
Postingan (Atom)