Agustus, 7, 2013
Pagi itu aku berada di rumah ku yang baru, udara disana
begitu alami walau sedikit terjadi revolusi pencemaran, suara air mengalir
seperti air terjun yang membising. Membasahi
jiwa, menentramkan pikiran, sepertinya cocok jika ingin menulis novel disini.
Hehe
Dibelakang rumah tepatnya, udara sejuk, burung berkicau
merdu, ada sungai dan ada sawah disekelilingnya.
Awalnya malas sekali tinggal disini jauh dari perkotaan,
kendaraan umum dan jauh dari segala aktivitas yang biasa ku lakukan. Memang
jarak rumah ku yang lama dengan rumah ku yang baru tiadaklah jauh, amat sangat
dekat, bahkan menuju sini bisa dengan berjalan kaki melewati jalan tikus yang
dapat tembus ke titik-titik tertentu.
Tapi, ada lagi yang membuatku merasa tidak nyaman, yaitu
sulit sekali signal didapatkan disini, layaknya seperti zaman dulu tidak ada
sumber-sumber listrik. Ya, mungkin karena letaknnya yang sangat pedalaman
sehingga signal digital maupun analog sulit sekali disini.
Suasana sudah oke, tapi kecanggihan teknologi belum tertanam
di desa ini, sangat disayangkan memang. Penduduk yang kurang dengan teknologi
mereka hanya mengetahui bahwa teknologi semakin canggih, tapi tanpa
merasakannya. Pedahal ada banyak hal yang sangat menguntungkan jika kita dapat
memanfaatkan dengan baik teknologi yang canggih ini. Mungkin, suatu saat dapat
dirasakan di desa ini.
Dulu aku pernah bermimpi bahwa akan membangun sebuah unit
kesehatan yang dapat mengobati warga disini dengan harga yang terjangkau, karena
jauhnya rumah sehat untuk apat dikunjungi di desa ini. Namun, itu hanya angan
belaka yang tidak mungkin terwujud karena orangtua tidak setuju jika aku
ememilih fakultas kedokteran.
Pernah juga terbesit keinginan untuk membuat lembaga pengajar
di desa ini, agar masyarakat disini dapat bersekolah dengan minimnya biaya yang
harus ditanggung. Tapi, ya bingung juga mau jadi guru apa untuk mengambil
jurusan di fakultas nanti :/
Yasudah, kita kembali lagi ke cerita awal, ini adalah sebuah
desa kelahiran mama ku. Bahkan aku pun dilahirkan di desa ini, setelah itu aku
di bawa pindah oleh ayahku, ya suami mamaku.
Dan adikku terlahir disana. Memang sih dia amat sangat
menyebalkan tapi ya mau berbuat apalagi dia adikku. Hehe
Sudah dulu ya ceritanya, disambung nanti J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar