Selasa, 06 Agustus 2013

In my new House


Agustus, 7, 2013

Pagi itu aku berada di rumah ku yang baru, udara disana begitu alami walau sedikit terjadi revolusi pencemaran, suara air mengalir seperti air terjun yang membising.  Membasahi jiwa, menentramkan pikiran, sepertinya cocok jika ingin menulis novel disini. Hehe

Dibelakang rumah tepatnya, udara sejuk, burung berkicau merdu, ada sungai dan ada sawah disekelilingnya. 

Awalnya malas sekali tinggal disini jauh dari perkotaan, kendaraan umum dan jauh dari segala aktivitas yang biasa ku lakukan. Memang jarak rumah ku yang lama dengan rumah ku yang baru tiadaklah jauh, amat sangat dekat, bahkan menuju sini bisa dengan berjalan kaki melewati jalan tikus yang dapat tembus ke titik-titik tertentu.

Tapi, ada lagi yang membuatku merasa tidak nyaman, yaitu sulit sekali signal didapatkan disini, layaknya seperti zaman dulu tidak ada sumber-sumber listrik. Ya, mungkin karena letaknnya yang sangat pedalaman sehingga signal digital maupun analog sulit sekali disini.

Suasana sudah oke, tapi kecanggihan teknologi belum tertanam di desa ini, sangat disayangkan memang. Penduduk yang kurang dengan teknologi mereka hanya mengetahui bahwa teknologi semakin canggih, tapi tanpa merasakannya. Pedahal ada banyak hal yang sangat menguntungkan jika kita dapat memanfaatkan dengan baik teknologi yang canggih ini. Mungkin, suatu saat dapat dirasakan di desa ini.

Dulu aku pernah bermimpi bahwa akan membangun sebuah unit kesehatan yang dapat mengobati warga disini dengan harga yang terjangkau, karena jauhnya rumah sehat untuk apat dikunjungi di desa ini. Namun, itu hanya angan belaka yang tidak mungkin terwujud karena orangtua tidak setuju jika aku ememilih fakultas kedokteran.

Pernah juga terbesit keinginan untuk membuat lembaga pengajar di desa ini, agar masyarakat disini dapat bersekolah dengan minimnya biaya yang harus ditanggung. Tapi, ya bingung juga mau jadi guru apa untuk mengambil jurusan di fakultas nanti :/

Yasudah, kita kembali lagi ke cerita awal, ini adalah sebuah desa kelahiran mama ku. Bahkan aku pun dilahirkan di desa ini, setelah itu aku di bawa pindah oleh ayahku, ya suami mamaku.

Dan adikku terlahir disana. Memang sih dia amat sangat menyebalkan tapi ya mau berbuat apalagi dia adikku. Hehe

Sudah dulu ya ceritanya, disambung nanti J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar